Apa yang saya persiapkan untuk Switch Career dari Mobile Developer ke Backend Developer

Aditya Putra Pratama
3 min readDec 1, 2023

--

Photo by Brendan Steeves on Unsplash

Bismillah

Saya sudah menjadi mobile developer untuk beberapa tahun belakangan ini, namun saya mendapati diri saya sangat jenuh dengan rutinitas yang sama, saya merasa lelah untuk berdebat dengan QA atau UI/UX developer mengenai bagaimana seharusnya aplikasi mobile di operasikan. selain itu jenjang karir mobile developer sangat terbatas sejauh pandangan saya. sampai suatu saat saya memutuskan untuk pindah karir dari mobile developer menjadi backend developer

saya mempersiapkan banyak hal dalam rangka switch career menjadi backend developer berikut beberapa hal yang saya persiapkan

Punya Roadmap yang jelas

Memilih Basic Skills Programming

  1. Bahasa pemograman

Hal ini hal yang saya rasa cukup penting dalam memilih bahasa pemograman, karena ini akan digunakan dalam develop, saya memilih menggunakan typescript karena bahasa yang saya gunanakan sehari-hari

2. Basis Data

Basis data sangat penting untuk di pahami bagi seorang backend developer disini banyak belajar

3. Basic HTTP

Mengerti Basic HTTP dapat menjadi bekal dasar, karena sebelumnya saya mobile developer hal ini cukup mudah bagi saya

4. TDD

TDD merupakan metode testing efisien, jika mengetahui basic ini developer akan mudah dalam membuat unit testing

Memilih Backend TechStack yang tepat

selama menjadi mobile developer saya memiliki basic pemograman sehingga saya memahami backend dengan cukup mudah

  1. Github — Versioning, CI/CD

Github merupakan platrofm CI/CD yang sangat bisa di andalkan, apalagi sekarang ada github desktop. saya juga sering menggunakan Github Action untuk membantu automation saat development mobile sebelumnya

2. NestJS — Framework

Dalam hal ini saya memilih NestJs karena background saya dari react-native saya memilih ini karena lebih mudah di mengerti, dokumentasi nya juga sangat lengkap, penting untuk selalu menambah pengetahuan best practice, Design pattern, SOLID Principle dll

Banyak yang dapat dipelajari dan di implementasikan, dari mulai Depedency Injection, JWT dan Passwport, penggunaan Typeorm, penggunaan Prisma, custom decorator

3. Docker — Container

Menggunakan docker, mempermudah saya dalam mengembangkan aplikasi mengapa harus menjalan kan database, server, dan lainnya satu persatu kita punya Docker, cukup hanya membuat docker compose, maka service yang di butuhkan akan tersedia

4. Postgresql — Database

Memilih postgresql, karena database ini open source dan banyak digunakan dalam industri, disini banyak yang saya pelajadi DML, DDL, Database Relational, Database Transaction, dan saya rasa masih banyak lagi yang bisa di pelajari di sini

5. Redis — Cache Database

Menggunakan database untuk menampilkan data yang sama, membutuhkan effort kenapa tidak menggunakan cache saja hal ini yang saya dapatkan di redis

6. RabitMQ/Kafka — Message Broker

RabbitMQ adalah message broker opensource yang membuat komunikasi antar service menjadi sangat mudah. mungkin akan lebih berguna jik menggunakan microservices architecture

Memilih Untuk Terus Mengasah diri

kesuksesan datang ketika kita sudah siap, saya meyakini dengan terus mengasah diri dapat meningkatkan peluang saya menjadi backend developer yang lebih baik.

Saat ini saya sudah dipercaya sebagai backend developer di perusahaan sekaran meskipun secara titel masih mobile developer, namun saya menikmati prosesnya

That’s All

--

--

Aditya Putra Pratama
Aditya Putra Pratama

Written by Aditya Putra Pratama

Exploring the intersections of technology and humanity. Seeking insights and sharing discoveries.

No responses yet